Written by Abdul Mursalin Ali |
Sunday, 22 April 2012 08.10 |
Salam pramuka
Hari ini 22 februari 2012 juga
bertepatan hari lahirnya Baden Powell.Pasti kita sebagai anggota Gerakan
Pramuka sudah mengetahui siapa itu Baden Powel.
BP yang juga merupakan bapak pandu sedunia yang lahir 22 Februari 1857 dan wafat pada 8 Januari 1941.
di hari ini kami team multimedia Kwartir
Daerah Mencoba menghadirkan biography dari Lord Baden Powell sebagai
bentuk ucapan terima kasih kita atas jasa-jasanya.
Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, 1st Baron Baden-Powell, 22 Februari 1857 - 8 Januari 1941), juga dikenal sebagai BP, bipi atau Lord Baden-Powell, adalah letnan satu umum di tentara, penulis, dan pendiri Gerakan Kepanduan.
Setelah bersekolah di Charterhouse, Baden-Powell bertugas di Angkatan Darat Inggris dari tahun 1876 sampai 1910 di India dan Afrika. Pada tahun 1899, selama Perang Boer Kedua di Afrika Selatan, Baden-Powell berhasil mempertahankan kota yang di Pengepungan Mafeking. Beberapa buku bertema militer yang ditulis untuk pengintaian dan pelatihan pandu di Afrika tahun itu banyak dibaca oleh anak laki-laki. Berdasarkan buku-buku sebelumnya, ia menulis Scouting for Boys, yang diterbitkan tahun 1908 oleh Pearson, untuk pembaca remaja. Selama menulis, ia menguji gagasannya melalui perjalanan berkemah di Pulau Brownsea dengan Brigade Pemuda dan anak tetangganya yang dimulai pada 1 Agustus 1907, yang kemudian dianggap sebagai awal dari Kegiatan Kepanduan.
Setelah pernikahannya dengan Olave St. Clair Soames, Baden-Powell, adiknya Agnes Baden-Powell dan terutama istrinya yang sangat aktif memberikan bimbingan terhadap Gerakan Kepanduan dan Kepanduan Putri. Baden-Powell meninggal di Nyeri, Kenya pada tahun 1941.
Kehidupan awal
Baden-Powell dilahirkan dengan nama
Robert Stephenson Smyth Powell, atau lebih akrab dengan panggilan
Stephe Powell, di Jalan Stanhope nomor 6 (sekarang Stanhope Terrace
nomor 11) Paddington, London pada 22 Februari 1857.[7] Dia diberi nama Robert Stephenson;[8] sedangkan Smyth adalah nama gadis dari ibunya. Ayahnya seorang Pendeta bernama Baden-Powell, seorang Savilian yang mengajar geometri di Universitas Oxford dan telah memiliki empat anak dari kedua pernikahan sebelumnya. Pada 10 Maret 1846 di Gereja St Lukas, Chelsea, Pendeta Powell menikahi Henrietta Grace Smyth (3 September 1824 - 13 Oktober 1914), putri sulung Laksamana William Henry Smyth dan 28 tahun lebih muda. Dengan begitu cepat lahirlah Warington (awal 1847), George (akhir 1847), Augustus (1849) dan Francis (1850). Setelah tiga anaknya meninggal ketika masih sangat muda, mereka telah memiliki Stephe, Agnes (1858) dan Baden (1860). Ketiga anak termudanya dan Augustus
sering sakit-sakitan. Pendeta Powell meninggal ketika Stephe berusia
tiga tahun, dan sebagai penghormatan kepadanya serta untuk mengatur
anak-anaknya sendiri yang terpisah dari saudara dan sepupu, ibunya (Henrietta Grace Smyth)
mengubah nama keluarga menjadi Baden-Powell. Selanjutnya, Stephe
dibesarkan oleh ibunya, seorang wanita yang berketatapan bahwa
anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada
tahun 1933 Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.[7][9][10]
Selepas bersekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Stephe dianugerahi beasiswa untuk sekolah di Charterhouse.
Perkenalan pertamanya pada kecakapan kepanduan, yakni kecakapan
memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang
berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga pandai
bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan
kedua belah tangannya serta gemar bermain peran (drama). Masa liburan
banyak dihabiskannya dengan melakukan ekspedisi pelayaran atau bermain
kano dengan saudara-saudaranya.[7]
Karier Ketentaraan
Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.
Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan
di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena
keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang Zulu yaitu:
Kemahirannya mengagumkan dan dia
kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas
dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.
Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta.
Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti,
Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon
Guards pada tahun 1897.
Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk
"Aids to Scouting", ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau
ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru.
Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir
sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam
hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel
termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk
organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika
merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking,
dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun
berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan
selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai
hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell
sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya
diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat
bergerak antara parit kubu.
Baden-Powell melaksanakan kebanyakan
kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli
untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan
lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan
tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan
kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas.
Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.
Pulang ke Inggris
Setelah kembali, Baden-Powell mendapati
buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku
terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku "Scouting for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.
Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka
berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian
pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan
Boys' Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York
untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55,
dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September
tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran
Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu.
Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan
secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. ‹‹‹›››
[sunting] Perang Dunia I dan kejadian-kejadian selanjutnya
Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914,
Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung
jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener:
"dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia
tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts."
Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan
dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell
adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell
dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun
1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:
Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:
Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell
berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan
penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap
dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan
analisis mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur
dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada
tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden
menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah
Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy
memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena
pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari
sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell,
untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu
Puteri Dunia.
|
Sabtu, 21 April 2012
BIOGRAFI LORD BADEN POWELL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar